Tantangan Dalam Melatih
Setiap pelatih yang akan memangku tugas melatih senantiasa diliputi perasaan was-was bahkan acapkali muncul sikap ragu-ragu. Pertanyaan yang sering muncul dalam diri seorang pelatih ialah apakah saya mampu melakukan tugas ini dengan baik? Lebih jauh pertanyaan menjadi lebih banyak dan sulit untuk membuat keputusan dengan tepat.namun demikian, perasaan demikian perasaan seperti ini merupakan hal yang biasa. Oleh karena dilatarbelakanngi sikap hati-hati. Tantangan psikologis inilah yang harus dilewati oleh seorang pelatih.
Perasaan tersebut muncul akibat gelar pelatih yang akan disandangnya, merupakan atribut yang memancarkan rasa tanggungjawab besar. Hal ini adalah konsekuensi yang logis sebagai suatu proses untuk menjadi seorang pelatih yang profesional di masa mendatang.
Aspek percaya diri dan keberanian bahwa ia mampu untuk melaksanakan tugas itu dengan baik, harus ditumbuhkan sehingga secara perlahan dapat menghalau perasaan ragu dan was-was. Pada dasarnya perasaan itu dapat diatasi , oleh karena itu ia harus yakin atas kemampuan, pengetahuan yang dimiliki tentang berbagai hal. Dengan senantiasa berusaha, mengenal diri pribadi, kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki, maka tantangan psikologis tersebut lambat laun akan teratasi.
Proses memangku tugas sebagai pelatih memang sarat dengan bermacam-macam pertanyaan dan tantangan yang saling bermunculuan dalam benak pelatih, seperti mengapa saya melatih? Apa-apa yang dianggap penting dalam melatih? Banggakah menjadi seorang pelatih? Mampukah melaksanakan tugas itu dan apakah para atlet dapat menerima kehadiran saya sebagai pelatih? Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang sering muncul dalam melatih. Oleh karena itu setiap pelatih harus mempunyai falsafah melatih dan syarat untuk mengembangkannya adalah selalu meningkatkan pengetahuan. Terutama pengetahuan untuk mengenal kemampuan diri, kemampuan untuk menentukan sasaran obyektif pelatih yang akan dicapai. Pertanyaan yang kritis ini selalu meliputi keinginan dan harapan yang akan dicapai. Biasanya harapan itu dapat tergambar aspek-aspek yang akan menjadi prioritas. Apakah aspek kemenangan, kebanggaan, atau aspek pengembangan atlet yang menjadi prioritas.